Mazmur 4:2
"Apabila aku berseru, jawablah aku, ya
Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.
Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!"
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 33; 1
Tesalonika 5; Yesaya 19-20
Akhir-akhir ini, saya memperhatikan bahwa kekacauan
menjadi sesuatu yang populer. Celana jeans dengan model robek-robek kini banyak
digunakan oleh anak muda. Sekarang ini justru sulit untuk menemukan celana
jeans tanpa lubang. Ini juga adalah trend untuk furnitur bingkai foto yang
terlihat lama dan usang.
Namun hanya karena itu populer, bukan berarti
itu akan bertahan terus-terusan. Tampilan yang tren dan usang, akan keluar
secara perlahan dari gaya hidup saat ini. Gaya dan tren yang baru akan muncul
seiring waktu karena orang-prang menyukai perubahan.
Itu tidak baik ketika kita mengalami kesedihan.
Hal itu datang dengan berbagai cara. Kita
mungkin kehilangan seseorang yang kita cintai dengan cara yang mengerikan dan
tidak terpikirkan. Kita mungkin akan mengalami pengkhianatan. Kita juga bisa
kesulitan untuk berurusan dengan orang tuan yang sudah lanjut usia ataupun
dengan anak kita. Kita mungkin bisa menemukan diri kita dengan luka menganga di
hati atau pikiran kita karena sejumlah masalah.
Ketika kita merasa tertekan, kita tidak dapat
beristirahat. Kita menjadi gelisah dan tidak tenang. Di situasi yang tidak
tenang ini, kita harus percaya kepada Tuhan. Kita berdoa kepada-Nya untuk
kelegaan.
"Apabila
aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan
Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!" Mazmur
4:2
Ketika semua tampak berada di luar kendali,
Tuhan memegang kendali. Dia tidak selalu menghilangkan sakit hati kita atau
mengakhiri kesedihan kiya yang mendalam. Sebenarnya, sering kali harus yang
harus melakukannya sendiri.
Tuhan
Menenangkan Kesedihan Kita Dengan Tiga Cara
1. Doa
Ketika kita merasa bermasalah, naluri alami
kita adalah memberi tahu orang lain tentang masalah yang kita hadapi. Kita perlu
melampiaskan dan melepaskan semuanya.
Orang terbaik
yang dapat kita ajak bicara adalah Bapa Surgawi kita. Sebenarnya, Tuhan mau
kita datang kepada-nya, terutama untuk masalah dalam hidup kita.
Tidak ada satu pun hal yang kita lalui tanpa
sepengetahuan-Nya. Namun, merendahkan diri dan mencari Dia di saat-saat
pencobaan adalah cara terbaik untuk menghilangkan kesusahan dan menenangkan
jiwa kita.
2.
Firman-Nya
Alkitab mengajar, menghibur, dan meyakinkan
kita ketika kita melewati masa-masa sulit. Syukurlah Tuhan memberi kami surat
cinta yang begitu indah.
Mazmur begitu menghibur di tengah kesusahan. Beberapa
tahun yang lalu, ketika saya melalui lembah kegelapan, saya menghafal Mazmur
ke-23 dan mengingatnya dalam pikiran saya setiap malam sebelum saya tertidur.
Ini memberi saya besar kenyamanan. Sungguh,
saya masih melakukan ini sampai hari ini.
3. Lainnya
Kadang-kadang Tuhan berbicara melalui orang lain
pada saat-saat yang sulit.
Bercerita pada orang percaya yang lebih tua atau lebih bijaksana terasa sangat membantu.
Mereka yang telah menjalani beberapa kehidupan dengan kesulitannya dapat
memberikna nasihat bermanfaat karena mereka pernah melalui apa yang saat ini kamu
alami.
Mereka juga mengerti bagaimana perasaanmu
karena mereka sendiri pernah mengalami kesulitan yang sama. Berbagi dengan orang percaya yang tepat dapat memberi
kenyamanan serta ketengangan bagi jiwa kita.
Sama seperti tren mode yang datang dan pergi,
masalah kita tidak akan bertahan selamanya. Pada akhirnya, Tuhan akan melakukan
sesuatu yang baru.
Hingga saat itu, kita mempercayai-Nya,
mengetahui Da setia menjawab ketika kita memanggil-Nya. Dia akan menenangkan
kesusahan kita.
“Tetapi
Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan
yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia
menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.” (Mazmur 3:4-5).
Hak Cipta disampirkan Melinda Eye Cooper,
digunakan dengan izin.