Tuhan Menenangkan Kesengsaraan Kita
Kalangan Sendiri

Tuhan Menenangkan Kesengsaraan Kita

Claudia Jessica Official Writer
      3774

Mazmur 4:2

"Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!"

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 33; 1 Tesalonika 5; Yesaya 19-20

Akhir-akhir ini, saya memperhatikan bahwa kekacauan menjadi sesuatu yang populer. Celana jeans dengan model robek-robek kini banyak digunakan oleh anak muda. Sekarang ini justru sulit untuk menemukan celana jeans tanpa lubang. Ini juga adalah trend untuk furnitur bingkai foto yang terlihat lama dan usang.

Namun hanya karena itu populer, bukan berarti itu akan bertahan terus-terusan. Tampilan yang tren dan usang, akan keluar secara perlahan dari gaya hidup saat ini. Gaya dan tren yang baru akan muncul seiring waktu karena orang-prang menyukai perubahan.

Itu tidak baik ketika kita mengalami kesedihan.

Hal itu datang dengan berbagai cara. Kita mungkin kehilangan seseorang yang kita cintai dengan cara yang mengerikan dan tidak terpikirkan. Kita mungkin akan mengalami pengkhianatan. Kita juga bisa kesulitan untuk berurusan dengan orang tuan yang sudah lanjut usia ataupun dengan anak kita. Kita mungkin bisa menemukan diri kita dengan luka menganga di hati atau pikiran kita karena sejumlah masalah.

Ketika kita merasa tertekan, kita tidak dapat beristirahat. Kita menjadi gelisah dan tidak tenang. Di situasi yang tidak tenang ini, kita harus percaya kepada Tuhan. Kita berdoa kepada-Nya untuk kelegaan.

"Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!" Mazmur 4:2

Ketika semua tampak berada di luar kendali, Tuhan memegang kendali. Dia tidak selalu menghilangkan sakit hati kita atau mengakhiri kesedihan kiya yang mendalam. Sebenarnya, sering kali harus yang harus melakukannya sendiri.

Tuhan Menenangkan Kesedihan Kita Dengan Tiga Cara

1. Doa

Ketika kita merasa bermasalah, naluri alami kita adalah memberi tahu orang lain tentang masalah yang kita hadapi. Kita perlu melampiaskan dan melepaskan semuanya.

Orang terbaik yang dapat kita ajak bicara adalah Bapa Surgawi kita. Sebenarnya, Tuhan mau kita datang kepada-nya, terutama untuk masalah dalam hidup kita.

Tidak ada satu pun hal yang kita lalui tanpa sepengetahuan-Nya. Namun, merendahkan diri dan mencari Dia di saat-saat pencobaan adalah cara terbaik untuk menghilangkan kesusahan dan menenangkan jiwa kita.

2. Firman-Nya

Alkitab mengajar, menghibur, dan meyakinkan kita ketika kita melewati masa-masa sulit. Syukurlah Tuhan memberi kami surat cinta yang begitu indah.

Mazmur begitu menghibur di tengah kesusahan. Beberapa tahun yang lalu, ketika saya melalui lembah kegelapan, saya menghafal Mazmur ke-23 dan mengingatnya dalam pikiran saya setiap malam sebelum saya tertidur.

Ini memberi saya besar kenyamanan. Sungguh, saya masih melakukan ini sampai hari ini.

3. Lainnya

Kadang-kadang Tuhan berbicara melalui orang lain pada saat-saat yang sulit.

Bercerita pada orang percaya yang lebih tua atau lebih bijaksana terasa sangat membantu. Mereka yang telah menjalani beberapa kehidupan dengan kesulitannya dapat memberikna nasihat bermanfaat karena mereka pernah melalui apa yang saat ini kamu alami.

Mereka juga mengerti bagaimana perasaanmu karena mereka sendiri pernah mengalami kesulitan yang sama. Berbagi dengan orang percaya yang tepat dapat memberi kenyamanan serta ketengangan bagi jiwa kita.

Sama seperti tren mode yang datang dan pergi, masalah kita tidak akan bertahan selamanya. Pada akhirnya, Tuhan akan melakukan sesuatu yang baru.

Hingga saat itu, kita mempercayai-Nya, mengetahui Da setia menjawab ketika kita memanggil-Nya. Dia akan menenangkan kesusahan kita.

“Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.” (Mazmur 3:4-5).

Hak Cipta disampirkan Melinda Eye Cooper, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami